Pengaruhteknologi terhadap minat membaca buku anak-anak sangat besar. Dengan kemajuan teknologi, mempermudah siswa untuk mencari materi belajar yang belum diberikan oleh guru mereka, dan itu yang membuat para siswa untuk malas membaca buku karena semuanya sudah tersedia didalam internet.
8 Faktor Penyebab Rendahnya Minat Membaca Pada Siswa dan Pelajar_ Membaca adalah gerbang dalam mengarungi kayanya khazanah ilmu pengetahuan, dengan membaca akan membuat seseorang siswa atau pelajar akan menjadi lebih memiliki lebih banyak wawasan. Membaca sendiri memiliki banyak manfaat untuk pelajar/siswa sehingga sangat perlu untuk mengarahkan siswa/pelajar untuk rajin membaca, dan jikalau perlu kebiasaan membaca harus dijadikan sebagai kebiasaan/rutinitas bagi siswa dalam kesehariannya. Oleh karena itu peranan seorang guru maupun orangtua dalam mengarahkan anak didiknya untuk rajin membaca sangat fundamental. Namun faktanya minat baca dikalangan siswa/pelajar masih kurang, tapi bukan berarti semua siswa memiliki minat baca yang rendah karena sebagian pelajar masih ada yang memiliki motivasi untuk membaca. Fokus pada topik artikel kali ini yang membahas tentang faktor yang menjadi penyebab rendahnya motivasi membaca pada siswa/pelajar. Sebenarnya jika dianalisa secara komprehensif ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab rendahnya minat baca pada siswa/pelajar. Berikut ulasannya 8 Faktor Penyebab Rendahnya Minat Membaca Pada Siswa dan Pelajar 1. Mudahnya memperoleh informasi yang instan Jika dahulu untuk memperoleh informasi baik dalam mengerjakan tugas, seorang siswa harus membaca buku atau minimal ke perpustakaan guna mendapatkan informasi yang diharapkan, maka saat ini dengan keberadaan teknologi informasi seperti mesin pencari; google, yahoo, baidu, uc browser membuat siswa/pelajar dengan mudahnya menemukan informasi yang dia cari. Kondisi yang serba instan tersebut bisa membangun pola pikir/mindset dalam diri siswa untuk mengandalkan keberadaan mesin pencari informasi tersebut google, yahoo. Bing etc sehingga membuat minat untuk belajar menjadi menurun. Apalagi dalam menghadapi ujian, siswa bisa saja membawa smartphone/Hp ke dalam ruang ujian untuk selanjutnya digunakan untuk mencari jawaban dari soal-soal yang ada, kondisi yang demikian itulah yang bisa saja membuat siswa berpikir “untuk tidak perlu susah-susah belajar” toh semua informasi dengan mudah bisa didapatkan melalui internet. 2. Pengaruh sosial media Sosial media memegang peranan yang besar dalam mempengaruhi minat belajar dan baca siswa, keberadaan facebook, twitter, BBM, WA sedikit banyaknya telah menyita waktu siswa/pelajar dalam mengaksesnya, alhasil waktu yang sebenarnya harus digunakan belajar dan membaca malah habis digunakan untuk mengakses sosial media. Keberadaan sosial media ibaratkan candu yang membuat siswa/pelajar selalu ingin mengaksesnya.. sebagian pelajar menjadi lebih antusias dengan penggunaan sosial media ketimbang membaca dan belajar, hal tersebut dinilai cukup mengkhawatirkan dan perlu antispasi yang tepat agar motivasi dan minat baca anak bisa kembali tumbuh. 3. Banyaknya hiburan TV dan Youtube Selanjutnya hal yang bisa menjadi faktor penyebab minat baca pelajar menjadi berkurang adalah banyaknya tayangan-tayangan di televisi yang membuat anak mejadi lebih betah untuk menonton TV. Tayangan yang disiarkan di televisi sebagian kurang mendidik alhasil perilaku anak menjadi terpengaruhi. Belum lagi kehadiran youtube yang membuat pelajar/siswa dengan leluasa bisa menonton tayangan yang dia sukai, kalau sudah seperti ini maka otomatis porsi waktu untuk belajar dan membaca semakin terkikis tergantikan oleh kehadiran teknologi informasi. 4. Guru dan orangtua kurang mendorong siswa untuk rajin membaca Faktor selanjutnya yang kemungkinan menjadi penyebab motivasi membaca pelajar tidak meningkat yakni guru mamupun orangtua kurang memotivasi siswa untuk rajin membaca, motivasi yang dimaksud disini bukan sebatas motivasi dalam bentuk retorika lisan melainkan motivasi dengan memperlihatkan contoh nyata. Maksudnya ialah agar siswa menjadi pribadi rajin membaca maka guru maupun orangtua terlebih dahulu harus memperlihatkan kebiasaan untuk selalu membaca dengan begitu kebiasaan para guru maupun orangtua bisa dicontoh oleh anak didiknya. 5. Sarana/media membaca yang kurang Keberadaan sumber belajar yang masih minim perpustakaan, taman baca dll membuat siswa sulit untuk mengembangkan minatnya untuk membaca, karena untuk membaca sejatinya butuh sumber/media. Oleh karena itu, keberadaan sarana membaca perpustakaan, taman baca yang memadai bisa memicu munculnya semangat membaca dalam diri siswa. 6. Konsep membaca yang diajarkan tidak bervariasi Metode dalam menstimulasi siswa agar termotivasi untuk membaca harus bervariatif agar siswa/pelajar menganggap kegiatan membaca tersebut sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. Jangan hanya fokus mendidik siswa untuk membaca di dalam ruangan, namun kegiatan membaca bisa dilakukan di alam terbuka agar kondisi psikis anak saat membaca selalu senang dan gembira. Kegiatan membaca bisa dilakukan saat sedang tamasya, pikinik, bahkan kegiatan membaca bisa dikombinaskan dengan sebuah games agar anak menjadi lebih antusias dalam membaca. 7. Pengaruh pergaulan yang kurang positif Salah satu hal yang kita ketahui bersama bahwasanya sebagian pelajar/siswa saat ini mulai terpengaruh pergaulan bebas, sehingga satu sama lain mulai salin meniru dan tak sedikit pergaulan bebas tersebut mengarah ke arah negatif, alahasil sebagain generasi muda bangsa mulai mengalami disorientasi tujuan. 8. Pengaruh game Terakhir yang bisa menjadi penyebab dari berkurangya minat baca dari sebagian siswa/pelajar adalah keberadaan game, baik di PC, PS/Nintendo dan di android membuat anak menjadi maniak game sehingga aktivitas membuka buku jarang dilakukan. Demikianlah 8 Faktor Penyebab Rendahnya Minat Membaca Pada Siswa dan Pelajar menurut penulis, tulisan di atas merupakan hasil buah pikir penulis, jadi jika ada kesalahan/ hal yang kurang tepat mohon diberi saran dan masukan.
SuperDare of 2021 - Openit - Openit.site. 2021 Friendship Dare. 🤗 Tantangan Super 2021 😍 - BuzzBuddy.site. Marwa alya mudrikah telah mengirimi kamu Tantangan Super 2021 . Terima tantangan ini SEKARANG https://superdare. site/id/quiz/5215004 . Article Sidebar Statistic Read Counter 8828 Download 13486 Main Article Content Abstract Perkembangan zaman yang semakin modern ini, peran perpustakaan seolah-olah mulai tergeser dengan adanya teknologi seperti internet,gaged,tablet dll. Bagi anak-anak atau siswa perpustakaan mungkin sudah hampir diabaikan karena media sosial sudah merambah semua kalangan masyarakat. Bahkan untuk membaca, menyelesaikan satu buah judul buku pun dirasa sangat berat dan memerlukan waktu yang sangat lama. Tetapi ketika membaca beberapa halaman bacaan yang tersedia di HP, tidak akan membuat bosan dan pasti akan se segera mungkin diselesaikan tanpa menunda waktu masalah karya tulis ini adalah 1 bagaimana agar siswa mau membaca lagi di perpustakaan 2 bagaimana menumbuhkan minat baca siswa di tengan-tengah perkembangan zaman 3 bagaimana deskripsi agar perpustakaan mampu menjadi bagian dari suatu sekolah yang penting. Data di peroleh dari pengamatan siswa di sekolah dan beberapa dilakukan dengan wawancara ketika siswa berada di dari penelitian ini adalah 1 peranan perpustakaan mulai tergeser dengan adanya perkembangan teknologi informasi 2 perpustakaan sangat penting bagi dunia pendidikan 3 kesulitan bagi seorang pustakawan untuk mengembalikan minat baca yang diajukan adalah 1 sebaiknya perpustakaan dikelola lebih baik lagi agar bias dapat menarik siswa untuk membaca 2 pustakawan sebaiknya benar-benar mempunyai keahlian khusus di bidang perpustakaan agar mampu bersaing dengan perkembangan zaman yang semakin modern Keywords teknologi informasi siswa minat baca Article Details References Al-Nafisah, K., & Al-Shorman, R. A. 2011. Saudi EFL students’ reading interests. Journal of King Saud University - Languages and Translation, 231, 1–9. Basuki, S. 2013. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Universitas Terbuka. Bursali, H., & Yilmaz, R. M. 2019. Effect of augmented reality applications on secondary school students’ reading comprehension and learning permanency. Computers in Human Behavior, 95, 126–135. Chu, S. K. W., Tse, S. K., Loh, E. K. Y., & Chow, K. 2011. Collaborative inquiry project-based learning Effects on reading ability and interests. Library & Information Science Research, 333, 236–243. Hartinah, S. 2013. Metode Penelitian Perpustakaan. Universitas Terbuka. References Al-Nafisah, K., & Al-Shorman, R. A. 2011. Saudi EFL students’ reading interests. Journal of King Saud University - Languages and Translation, 231, 1–9. Basuki, S. 2013. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Universitas Terbuka. Bursali, H., & Yilmaz, R. M. 2019. Effect of augmented reality applications on secondary school students’ reading comprehension and learning permanency. Computers in Human Behavior, 95, 126–135. Chu, S. K. W., Tse, S. K., Loh, E. K. Y., & Chow, K. 2011. Collaborative inquiry project-based learning Effects on reading ability and interests. Library & Information Science Research, 333, 236–243. Hartinah, S. 2013. Metode Penelitian Perpustakaan. Universitas Terbuka.